Wereng Batangn Coklat (WBC) merupakan hama penting dan menjadi momok bagi setiap petani padi. Akibat serangan hama tersebut akan berdampak pada menurunnya hasil panen dan menimbulkan kerugian.
Wereng coklat merupakan vektor penularan virus penyakit kerdil hampa dan kerdil rumput pada tanaman padi yang pengendaliannya perlu dilakukan tindakan preventif, yaitu dengan cara penanaman serempak, rotasi tanaman, menghindari sumber infeksi, dan penggunaan varietas tahan.
Wreng batang coklat memiliki berbagai nama berdasarkan sifatnya, yaitu si kecil yang dahsyat, hama tua, hama laten, dan hama penyebar virus. Wereng batang coklat merupakan hama laten yang sulit dideteksi, tetapi keberadaannya selalu mengancam kesetabilan produksi padi nasional. Wereng batang coklat menyerang langsung tanaman padi dengan cara mengisap cairan sel tanaman sehingga tanaman menjadi kering seperti terbakar. Pengendalian hama merupakan prioritas utama setelah padi ditanam di lapangan, karena kegagalan pengendalian akan menurunkan produksi secara nyata. Dalam penyelamatan produksi padi telah tersedia berbagai cara pengendalian hama, mulai dari penggunaan varietas tahan, musuh alami, cara budidaya (waktu tanam, pengairan dll) hingga penggunaan insektisida. Namun penerapan teknologi tersebut di lapangan kurang berhasil karena melupakan aspek sosial kemasyarakatan antara lain tidak adanya kesepakatan waktu tanam
Bertanam Padi Berjamaah
Secara teknis bertanam padi berjamaah sangat penting untuk menghindari penumpukan hama pada suatu daerah atau titik serangan yang selanjutnya akan menyebar menjadi hama pada areal yang lebih luas. Tanam padi berjamaah secara serentak dalam areal yang luas tidak dibatasi oleh batas administrasi pemerintahan. Hal ini perlu disadari oleh petugas maupun petani bahwa hama wereng batang coklat dapat bermigrasi sampai 200 km dari daerah titik serangan ke daerah yang pertanaman padinya berada pada fase vegetatif.
Strategi Teknologi
Sudah banyak teknologi yang dihasilkan untuk mengendalikan hama wereng batang coklat sejak ditemukannya varietas IR64 sampai yang terakhir Inpari 13 yang tahan wereng batang coklat di lapangan dan toleran penyakit virus kerdil.
Wereng coklat merupakan vektor penularan virus penyakit kerdil hampa dan kerdil rumput pada tanaman padi yang pengendaliannya perlu dilakukan tindakan preventif, yaitu dengan cara penanaman serempak, rotasi tanaman, menghindari sumber infeksi, dan penggunaan varietas tahan.
Wreng batang coklat memiliki berbagai nama berdasarkan sifatnya, yaitu si kecil yang dahsyat, hama tua, hama laten, dan hama penyebar virus. Wereng batang coklat merupakan hama laten yang sulit dideteksi, tetapi keberadaannya selalu mengancam kesetabilan produksi padi nasional. Wereng batang coklat menyerang langsung tanaman padi dengan cara mengisap cairan sel tanaman sehingga tanaman menjadi kering seperti terbakar. Pengendalian hama merupakan prioritas utama setelah padi ditanam di lapangan, karena kegagalan pengendalian akan menurunkan produksi secara nyata. Dalam penyelamatan produksi padi telah tersedia berbagai cara pengendalian hama, mulai dari penggunaan varietas tahan, musuh alami, cara budidaya (waktu tanam, pengairan dll) hingga penggunaan insektisida. Namun penerapan teknologi tersebut di lapangan kurang berhasil karena melupakan aspek sosial kemasyarakatan antara lain tidak adanya kesepakatan waktu tanam
Bertanam Padi Berjamaah
Secara teknis bertanam padi berjamaah sangat penting untuk menghindari penumpukan hama pada suatu daerah atau titik serangan yang selanjutnya akan menyebar menjadi hama pada areal yang lebih luas. Tanam padi berjamaah secara serentak dalam areal yang luas tidak dibatasi oleh batas administrasi pemerintahan. Hal ini perlu disadari oleh petugas maupun petani bahwa hama wereng batang coklat dapat bermigrasi sampai 200 km dari daerah titik serangan ke daerah yang pertanaman padinya berada pada fase vegetatif.
Strategi Teknologi
Sudah banyak teknologi yang dihasilkan untuk mengendalikan hama wereng batang coklat sejak ditemukannya varietas IR64 sampai yang terakhir Inpari 13 yang tahan wereng batang coklat di lapangan dan toleran penyakit virus kerdil.
Varietas Pilihan
Balai Besar penelitian Tanaman Padi telah menghasilkan beberapa Varietas Unggul Baru (VUB) yang memiliki produktivitas lebih tinggi dan tahan rendaman dan mempunyai keunggulan lain, yaitu tahan terhadap wereng batang coklat dan toleran terhadap penyakit kerdil hampa.
Lampu perangkap (Light Traps)
Lampu perangkap merupakan alat penting untuk kendeteksi kehadiran wereng migran pada pertanaman atau persemaian padi atau menangkap wereng dalam jumlah besar. Untuk keperluan deteksi, satu lampu perangkap cukup untuk mengontrol areal 200-300 ha. Namun bila digunakan pengendalian diperlukan lampu perangkap lebih banyak dari yang ditetapkan. Lampu perangkap sangat penting karena wereng pertama kali datang di persemaian atau pertanaman adalah wereng makroptera betina/jantan imigran. Lampu perangkap dipasang pada ketinggian 150-250 cm dari permukaan tanah. Hasil uji coba dengan lampu 100 watt dapat menghasilkan tangkapan sebanyak 400.000 ekor/malam.
Setelah wereng terperangkap keputusan yang diambil adalah; (1) wreng yang terperangkap dimusnahkan dengan cara dikubur, (2) pertanaman padi dikeringkan sampai dengan tanah retak, (3) wereng dikendalikan dengan insektisida secara bijaksana dan sesuai rekomendasi.
Waktu Penyemaian Padi
Waktu penyemaian ditetapkan berdasarkan saat puncak wereng imigran yang tertangkap lampu perangkap. Bila datang wereng imigra tidak tumpang tindih antar generasi, maka penyemaian hendaknya dilakukan 15 hari setelah puncak imigran. Bila wereng yang datang dari generasi yang tumpang tindih,maka akan terjadi dua puncak (bimodal). Penyemaian hemndaknya dilakukan 15 hari setelah puncak imigran kedua.
Ruslia Atmaja
Sumber : BBPadi-Badanlitbang Kementerian Pertanian
Balai Besar penelitian Tanaman Padi telah menghasilkan beberapa Varietas Unggul Baru (VUB) yang memiliki produktivitas lebih tinggi dan tahan rendaman dan mempunyai keunggulan lain, yaitu tahan terhadap wereng batang coklat dan toleran terhadap penyakit kerdil hampa.
Lampu perangkap (Light Traps)
Lampu perangkap merupakan alat penting untuk kendeteksi kehadiran wereng migran pada pertanaman atau persemaian padi atau menangkap wereng dalam jumlah besar. Untuk keperluan deteksi, satu lampu perangkap cukup untuk mengontrol areal 200-300 ha. Namun bila digunakan pengendalian diperlukan lampu perangkap lebih banyak dari yang ditetapkan. Lampu perangkap sangat penting karena wereng pertama kali datang di persemaian atau pertanaman adalah wereng makroptera betina/jantan imigran. Lampu perangkap dipasang pada ketinggian 150-250 cm dari permukaan tanah. Hasil uji coba dengan lampu 100 watt dapat menghasilkan tangkapan sebanyak 400.000 ekor/malam.
Setelah wereng terperangkap keputusan yang diambil adalah; (1) wreng yang terperangkap dimusnahkan dengan cara dikubur, (2) pertanaman padi dikeringkan sampai dengan tanah retak, (3) wereng dikendalikan dengan insektisida secara bijaksana dan sesuai rekomendasi.
Waktu Penyemaian Padi
Waktu penyemaian ditetapkan berdasarkan saat puncak wereng imigran yang tertangkap lampu perangkap. Bila datang wereng imigra tidak tumpang tindih antar generasi, maka penyemaian hendaknya dilakukan 15 hari setelah puncak imigran. Bila wereng yang datang dari generasi yang tumpang tindih,maka akan terjadi dua puncak (bimodal). Penyemaian hemndaknya dilakukan 15 hari setelah puncak imigran kedua.
Ruslia Atmaja
Sumber : BBPadi-Badanlitbang Kementerian Pertanian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar