CONTOH
PELAKSANAAN TUGAS PENYULUH TERKAIT DENGAN TEORI KEBUTUHAN MASLOW
1. Kebutuhan
Fisiologis dan Biologis
Kebutuhan yang
bersifat fisiologis (lahiriyah) dan biologis. Manifestasi kebutuhan ini terlihat
dalam tiga hal pokok yaitu, sandang, pangan, dan papan. Dalam teori bisa
dakatan sebagai sesuatu hal yang memang mendasari seseorang untuk melakukan
sesuatu demi mendapatkan kebutuhan ini. Bagi seseorang yang menjadikanna
sebagai motivasi bagi profesi yang dijalaninya dan menjadi motif dasar dari
seseorang itu untuk mau bekerja dan menjadi efektif dalam memberikan kinerja
serta produktifitas yang tinggi bagi organisasi atau instansi profesinya.
Contohnya :
sebagai seorang penyuluh yang merupakan profesi atau pekerjaan baginya menjadi
dasar untuk menjapatkan penghasilan berupa gaji dari instansi pemerintahannya
(Peyuluh PNS dan THL), maupun dari perusahaan yang memperkerjakannya (penyuluh
swasta) untuk mendapatkan gaji atau pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan bagi dirinya sendiri dan keluarganya.
2. Kebetuhan
Rasa Aman
Kebutuhan
kemanan dan keselamatan dalam bekerja, kebutuhan ini mengarah pada rasa
kemanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatannya, wewenangnya
dan tanggung jawabnya sebagai profesinya sebagai seorang penyuluh. Dia dapat
melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan antusias dan penuh produktivitas
bila didasari adanya rasa aman bila bekerja dilingkungan pedesaan dengan
sasaran petani sebagai pelaku utama. Selain itu juga dengan adanya jaminan
formal atas kedudukan dan wewenangnya
dapat meningkatkan semangat dan motivasi dalam melakukan pekerjaannya.
Contohnya : Penyuluh
memiliki UU SP3K sebagai dasar hukum yang kuat dalam melakukan tugas dan
fungsinya sebagai seorang penyuluh. Seorang penyuluh juga akan mendapatkan rasa
aman jika posisinya didalam kelembagaan penyuluhan pertanian mendapatkan status
yang jelas terutama bagi penyuluh yang sudah berstatus sebagai penyuluh PNS
jika dibandingkan penyuluh THL. Namun demikian bagi penyuluh yang masih
berstatus penyuluh THL diharapkan menjadi termotivasi dalam bekerja untuk
meningkatkan kinerjanya agar segera menjadi penyuluh PNS yang sudah jelas dan
memiliki rasa aman dalam profesinya.
3. Kebutuhan
Kasih Sayang
Dalam hal ini
kebutuhan dalam kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok tani
sebagai lingkungan kerja bagi penyuluh. Tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk
didalamnya adanya sense of belonging
(rasa saling memiliki) dalam lingkungan pekerjaan sebagai penyuluh.
Contohnya :
Penyuluh merupakan mitra yang sejajar bagi pelaku utama (petani) dengan
mengayomi dan fasilitator bagi pelaku utama jika mereka mendapatkan
permasalahan dalam kegiatan usaha taninya. Penyuluh bagaikan seseorang yang
membawa petani menuju kebenaran dengan membawa inovasi teknologi dan
mendifusikannya didalam suatu kelompok tani, karena tujuan dari penyuluhan
adalah untuk meningkatkan sikap, pengetahuan dan keterampilan petani.
4. Kebutuhan
Penghargaan
Kebutuhan akan
prestasi akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian dan profesinya sebagai
seorang penyuluh. Kebutuhan akan simbol-simbol dalam statusnya seseorang serta
prestise yang ditampilkannya.
Contohnya : Setiap
penyuluh mwmiliki prestasi masing-masing , dalam hal itu mereka berkompetensi
masing-masing, dalam hal itu mereka berkompetisi dalam melaksanakan tugas
sebaik-baiknya, setelah pencapaian kinerja penyuluh yang baik, penyuluh
mendapatkan penghargaan baik berupa materi maupun penghargaan akan kenaikan
kedudukan pada sistem kelembagaannya. Jika dalam penyuluh PNS akan naik
golongannya karena telah mencapai sistem kredit yang ditetapkan.
5. Aktualisasi
Diri
Setiap orang
ingin mengembangkan kapasitas pekerjaannya dengan baik. Hal ini merupakan
kebutuhan untuk mewujudkan segenap kemampuannya dan seringkali nampak pada
al-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam hal ini
seorang penyuluh memiliki motivasi dan manajemen yang lebih lanjut untuk dapat
mensinkronakan antara cita dan citra diri dan cita sistem penyuluhan pertanian
untuk dapat mensejahterakan petani kondisi perekonomian petani.
Contoh :
Petani yang memiliki pemikiran sebgai inovator dan telah terpenuhinya kebutuhan
dasar lainnya sehingga memiliki motivasi secara murni untuk menghasilkan
sesuatu yang lebih karena semata-mata untuk membuat kondisi pertanian yang
maju. Penyuluh pertanian berprestasi dalam memajukan pertanian di Indonesia
dengan menciptakan inovsi hingga menyebarluaskannya ke petani dan juga sampai
tahap adopsi dan difusi didalam kelompok tani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar