Kamis, 10 Mei 2018

CONTOH PELAKSANAAN TUGAS PENYULUH TERKAIT DENGAN TEORI KEBUTUHAN MASLOW

CONTOH PELAKSANAAN TUGAS PENYULUH TERKAIT DENGAN TEORI KEBUTUHAN MASLOW

1.    Kebutuhan Fisiologis dan Biologis
Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah) dan biologis. Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok yaitu, sandang, pangan, dan papan. Dalam teori bisa dakatan sebagai sesuatu hal yang memang mendasari seseorang untuk melakukan sesuatu demi mendapatkan kebutuhan ini. Bagi seseorang yang menjadikanna sebagai motivasi bagi profesi yang dijalaninya dan menjadi motif dasar dari seseorang itu untuk mau bekerja dan menjadi efektif dalam memberikan kinerja serta produktifitas yang tinggi bagi organisasi atau instansi profesinya.
Contohnya : sebagai seorang penyuluh yang merupakan profesi atau pekerjaan baginya menjadi dasar untuk menjapatkan penghasilan berupa gaji dari instansi pemerintahannya (Peyuluh PNS dan THL), maupun dari perusahaan yang memperkerjakannya (penyuluh swasta) untuk mendapatkan gaji atau pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan bagi dirinya sendiri dan keluarganya.

2.    Kebetuhan Rasa Aman
Kebutuhan kemanan dan keselamatan dalam bekerja, kebutuhan ini mengarah pada rasa kemanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatannya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai profesinya sebagai seorang penyuluh. Dia dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan antusias dan penuh produktivitas bila didasari adanya rasa aman bila bekerja dilingkungan pedesaan dengan sasaran petani sebagai pelaku utama. Selain itu juga dengan adanya jaminan formal atas kedudukan  dan wewenangnya dapat meningkatkan semangat dan motivasi dalam melakukan pekerjaannya.
Contohnya : Penyuluh memiliki UU SP3K sebagai dasar hukum yang kuat dalam melakukan tugas dan fungsinya sebagai seorang penyuluh. Seorang penyuluh juga akan mendapatkan rasa aman jika posisinya didalam kelembagaan penyuluhan pertanian mendapatkan status yang jelas terutama bagi penyuluh yang sudah berstatus sebagai penyuluh PNS jika dibandingkan penyuluh THL. Namun demikian bagi penyuluh yang masih berstatus penyuluh THL diharapkan menjadi termotivasi dalam bekerja untuk meningkatkan kinerjanya agar segera menjadi penyuluh PNS yang sudah jelas dan memiliki rasa aman dalam profesinya.

3.    Kebutuhan Kasih Sayang
Dalam hal ini kebutuhan dalam kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok tani sebagai lingkungan kerja bagi penyuluh. Tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk didalamnya adanya sense of belonging (rasa saling memiliki) dalam lingkungan pekerjaan sebagai penyuluh.
Contohnya : Penyuluh merupakan mitra yang sejajar bagi pelaku utama (petani) dengan mengayomi dan fasilitator bagi pelaku utama jika mereka mendapatkan permasalahan dalam kegiatan usaha taninya. Penyuluh bagaikan seseorang yang membawa petani menuju kebenaran dengan membawa inovasi teknologi dan mendifusikannya didalam suatu kelompok tani, karena tujuan dari penyuluhan adalah untuk meningkatkan sikap, pengetahuan dan keterampilan petani.  

4.    Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan akan prestasi akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian dan profesinya sebagai seorang penyuluh. Kebutuhan akan simbol-simbol dalam statusnya seseorang serta prestise yang ditampilkannya.
Contohnya : Setiap penyuluh mwmiliki prestasi masing-masing , dalam hal itu mereka berkompetensi masing-masing, dalam hal itu mereka berkompetisi dalam melaksanakan tugas sebaik-baiknya, setelah pencapaian kinerja penyuluh yang baik, penyuluh mendapatkan penghargaan baik berupa materi maupun penghargaan akan kenaikan kedudukan pada sistem kelembagaannya. Jika dalam penyuluh PNS akan naik golongannya karena telah mencapai sistem kredit yang ditetapkan.


5.    Aktualisasi Diri
Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas pekerjaannya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segenap kemampuannya dan seringkali nampak pada al-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam hal ini seorang penyuluh memiliki motivasi dan manajemen yang lebih lanjut untuk dapat mensinkronakan antara cita dan citra diri dan cita sistem penyuluhan pertanian untuk dapat mensejahterakan petani kondisi perekonomian petani.

Contoh : Petani yang memiliki pemikiran sebgai inovator dan telah terpenuhinya kebutuhan dasar lainnya sehingga memiliki motivasi secara murni untuk menghasilkan sesuatu yang lebih karena semata-mata untuk membuat kondisi pertanian yang maju. Penyuluh pertanian berprestasi dalam memajukan pertanian di Indonesia dengan menciptakan inovsi hingga menyebarluaskannya ke petani dan juga sampai tahap adopsi dan difusi didalam kelompok tani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates