Minggu, 25 Januari 2015

PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS HIDROPONIK



Dewasa ini sedang budidaya tanaman secara hidroponik sedang gencar-gencarnya diberlakukan sebagai pengganti pertanian secara konvensional. Mengingat keterbatasan lahan menyebabkan diperlukan alternative lain dalam budidaya pertanian. Salah satu upayanya dalah budidaya tanaman secara hidroponik.
Lalu apa itu hidroponik?
Hidroponik secara garis besar yaitu budidaya tanaman dengan menggunakan media tanam selain tanah.
Sementara menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
“Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.”

Jenis-jenis Hidroponik adalah sebagai berikut :
1.     AEROPONIK
Aeroponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman hidroponik. Cara ini belum sefamiliar cara-cara hidroponik lainnya (seperti cara tetes, NFT – Nutrient Film Technique). Kalau dilihat dari kata-kata penyusunnya, yaitu terdiri dari Aero + Phonic. Aero berarti udara, phonik artinya cara budidaya, arti secara harafiah cara bercocok tanam di udara, atau bercocok tanam dengan system pengkabutan, dimana akar tanamannya menggantung di udara tanpa media (misalkan tanah), dan kebutuhan nutrisinya dipenuhi dengan cara spraying ke akarnya. Sejarah ditemukannya cara ini berawal dari penemuan cara hidroponik. Selanjutnya dikembangkanlah system aeroponik pertama kali oleh Dr. Franco Massantini di University of Pia, Italia. Di Indonesia, perintis aeroponik secara komersial adalah Amazing Farm pada tahun 1998 di Lembang (Bandung).
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcN4NFPCbilaZu7K0c7C11LJgeoEcZxNWvds6GlbaNbQgeIJNoC3BMhQaCaCctFM8QSA9OWtG-fbIVmAIQWvEBttPNp0nWksa-cIT_NdwSmLxFxLyYY_YZYWgy_I746oIRFwaGBDlkevM/s1600/aeroponic_system.gif

2.     NFT (NUTRIEN FILM TECHNIQUE)
Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa. Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.

3.     FERTIGRASI
Sistem Fertigasi ialah salah satu dari metode hidroponik. Fertigasi adalah teknik aplikasi unsur hara melalui sistem irigasi. Sesuai dengan pengertian fertigasi sendiri yang merupakan singkatan dari fertilisasi (pemupukan) dan irigasi.  Dengan teknik fertigasi biaya tenaga kerja untuk pemupukan dapat dikurangi, karena pupuk diberikan bersamaan dengan penyiraman. Keuntungan lain adalah peningkatan efisiensi penggunaan unsur hara karena pupuk diberikan dalam jumlah sedikit tetapi kontinyu; serta mengurangi kehilangan unsur hara (khususnya nitrogen) akibat ‘leaching’ atau pencucian dan denitrifikasi (kehilangan nitrogen akibat perubahan menjadi gas).

4.     WICK SYSTEM
Cara yang paling sederhana berhidroponik adalah menggunakan sistem sumbu atau Wick System, teknik ini memanfaatkan gaya kapilaritas pada sumbu untuk mengantarkan air dan nutrisi ke akar tanaman, sehingga akar dapat menyerap unsur-unsur hara yang disediakan.





gambar : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates