Jumat, 06 Maret 2015

Contoh Proposal Usaha Mikro Pupuk Organik Cair (POC)

1.      LATAR BELAKANG
Saat ini masyarakat terutamaa golongan kelas menegah ke atas semakin peduli akan pentingnya kualitas produk. Pertanian organik yang terbebas dari berbagai residu kimia dari pipik dan pestisida mulai disadari akan bahaya yang mengancam dalam jangka waktu lama.
Pupuk organik mulai digandrungi petani, karena selain dapat meningkatkan produksi usaha tani juga dinilai lebih ramah lingkungan. Adapun pupuk organik yang siap pakai masih tergolong sedikit jumlahnya di pasaran, selain itu harganya pun relatif cukup mahal.
Oleh sebab itu, saya berkeinginan untuk membuka usaha pupuk organik cair yang ramah lingkungan.

2.      VISI DAN MISI
Visi      :
“Menjadi produsen pupuk organik unggul di Indonesia yang miliki daya saing di nasional dan internasional.”
Misi     :
·         Menjaga kualitas produk
·         Berinovasi dalam menghasilkan berbagai produk pupuk organik cair
·         Memperluas dalam sektor pemasaran dengan berlandaskan produk yang ramah lingkungan, kemasan yang menarik dan harga yang ekonomis.



3.      WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : Untuk satu kali produksi menghabiskan waktu sekitar 2minggu
Tempat : tempat produksi berada di gudang rumah,alamat Jl.Pajagalan Kp. Pasundan RT02/05 Kec.Banjaran Kab.Bandung


4.      STRUKTUR ORGANISASI

1.      ANALISIS STP (Segmentation Target Positioning)
a.      Segmentasi
1)      Demografis
·         Usia 25 - 40 tahun
·         Jenis kelamin laki-laki dan perempuan
·         Pendapatan Rp. 2.000.000 ke atas
2)      Geografis
·         Daerah Perkotaan dan Pedesaan
3)      Psikografis
·         Gaya hidup : Suka bekerja keras, pria atauwanita karir yang tidak banyak memiliki waktu luang untuk membuat pupuk organik sendiri, hobi bercocok tanam di pekarangan, peduli akan lingkungan dan tanaman secara organik.
·         Status Sosial : golongan tingkat menengah dan menengah ke atas.

b.      Targeting
Untuk pria atau wanita karir di perkotaan yang memiliki kesibukan sehingga tidak mempunyai waktu luang untuk membuat pupuk organik sendiri, senang bercocok tanam dan memiliki kepedulian terhadap budidaya tanaman organik. Bagi perusahaan dibidang sayuran dan buah-buahan organik yang memerlukan pupuk organik cair.

c.       Positioning (Brand Image)
Pupuk organik cair MIX54N dapat digunakan pada tanaman dayuran dan buah-buahan dengan kandungan organik yang tinggi, sehingga membuat pertumbuhan tanaman anda menjadi maksimal, cepat berbuah dan tentunga sehat karena tanpa campuran bahan kimia.
POC MIX54N juga sangat ekonomis dan praktis, karena cara pengaplikasian hanya dengan dicampur air dengan perbandingan 500 : 1 atau 500 liter air : 1 Liter POC MIX54N sebagai pupuk akar/ disiram ke tanah dan 100 : 1 sebagai pupuk daun/disemprootkan ke daun. Pemakaian cukup 1 minggu sekali pada musim kemarau dan 3 hari sekali jika penghujan.

2.      ANALISIS SWOT
a.      Strenght (S)
·         POC MIX54N merupakan pupuk organik cair yang ramah lingkungan
·         Cara pengaplikasian yang mudah dan praktis
·         Penggunaan ekonomis, hanya dengan 1 L POC MIX54N dapat dilarutkan dengan 500 L air
·         Terbuat dari limbah sampah hijauan sehingga dapat mengurangi sampah yang menumpuk
·         Harga Ekonomis
·         Bebas bahan kimia
·         Konsep organik farming
Hal yang dilakukan setelah analisis :
·         Mengutamakan produk yang bebas bahan kimia dan ramah lingkungan
·         Menonjolkan konsep organik farming
·         Mempertahankan harga yang dapat bersaing dengan brand lain

b.      Weakness (W)
·         Belum ada sertifikat pengujian kandungan pupuk
·         Waktu produksi cukup lama
·         Hasil produk bergantung pada bahan pembuatan yang dipergunakan


Hal yang dilakukan setelah analisis :
·         Melakukan pengujian ke instansi tertentu sehingga mendapatkan sertifikat kandungan pupuk
·         Menyiasati pembuatan secara rolling
·         Menggunakan jenis bahan baku pembuatan yang sama.

c.       Opportunity (O)
·         Mengurangi sampah organik
·         Dengan daya inofatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan besar untuk menguasai pasar
·         Jarang pupuk organik yang penggunaannya praktis dan ekonomis
·         Biasanya masyarakat kota menginginkan produk yang praktis tetapi tetap berkulitas
Hal yang dilakukan setelah analisis :
·         Mempertahankan konsep yang inovatif
·         Kemasan produk disertai cara penggunaan

d.      Threat (T)
·         Banyaknya pesaing yang sudah memiliki brand
·         Saingan akan penggunaan pupuk anorganik
·         Masih kurang masyarakat yang sadar akan produk organik
Hal yang dilakukan setelah analisis :
·         Mencari identitas produk yang tidak dimiliki oleh brand lain
·         Harga dan kualitas harus mampu mengimbangi pupuk anorganik
·         Perlunya sosialisasi akan pentingnya pertanian organik

3.      PROSES PRODUKSI
      untuk mengerahui cara pembuatannya, silahkan lihat di link berikut.

1.      RENCANA BIAYA
A.    Biaya Input Variabel
1.      Biaya Sarana Produksi :
·         Karung beras 1 bh @ Rp. 500,-                                     = Rp. 500,-
·         Gula Pasir ½ Kg @ Rp. 9000,-                                      = Rp. 4.500,-
·         Air Kelapa 1 L @ Rp. 5.000,-                                       = Rp. 5.000,-
·         Tali Rafia 1 gulung @ Rp. 1.500,-                                 = Rp. 1.500,-
·         Botol kemasan ukuran 500 mL 20 bh @ Rp. 2.500,-    = Rp. 50.000,-
·         Kertas Label 20 bh @ Rp. 500,-                                    = Rp. 10.000,-  +
                                    Total                                          = Rp.71.500,-
2.      Biaya Tenaga Kerja Lepas :
·         Pengepul limbah organik
1 HKP x 1 Hari x Rp. 25.000                       = Rp. 25.000,-

B.     Biaya Input Tetap
1.      Biaya Alat
·         Timbangan (10 Kg)
NB      :  Rp. 250.000
NS       : 10 % NB = Rp. 25.000
JUE     : 3 tahun
-          Penyusutan   
           
  ,-
-          Bunga Modal 
                                                                       
  ,-
Jumlah biaya timbangan = Rp. 3.698,-

·         Gelas Ukur (1 L)
NB      :  Rp. 10.000,-
NS       : 10 % NB = Rp. 1.000,-
JUE     : 2 tahun
-          Penyusutan   
           
  ,-
-          Bunga Modal 
                                                                       
  ,-
Jumlah biaya gelas ukur = Rp. 217,-

·         Ember 20 L
NB      :  15.000
NS       : 10 % NB = Rp. 1.500
JUE     : 2 tahun
-          Penyusutan   
           
  ,-
-          Bunga Modal 
                                                                       
  ,-
Jumlah biaya mulsa = Rp. 316,-                        +
Total biaya alat                            = Rp. 4.231,-

2.      Biaya Perkakas
·         Pisau dapur 2bh @ Rp. 6.000       = Rp. 12.000,-
·         Corong 1 bh @Rp. 5.000              = Rp. 5.000,-   +
Total biaya perkakas                  = Rp. 17.000,-

3.      Biaya Tenaga Kerja Tetap
Proses Produksi :
1 TKSP           x 1 hari            x 6/6   x Rp. 25.000,-            = Rp. 25.000,-
Pengemasan :
1 TKSP           x 1 hari            x 2/6    x Rp. 25.000,-             = Rp. 8.300,-  +
                                                                        Total Baya TK                      = Rp. 33.500,-
TOTAL BIAYA INPUT
Biaya Sarana Produksi            = Rp.71.500,-
Biaya Tenaga Kerja Lepas      = Rp. 25.000,-
Biaya alat                                = Rp. 4.231,-
Biaya perkakas                        = Rp. 17.000,-
Biaya TK                                 = Rp. 33.500,-  +
Total                                       = Rp. 151.231,-

2.      RENCANA KEUNTUNGAN
Dalam satu kali produksi direncanakan untuk mendapatkan keuntungan sebesar 60% dari total biaya produksi, yaitu:
Keuntungan = 60 % x biaya produksi
                     = 70 % x Rp.  151.231
                     = Rp. 105.000,-
Sehingga harga jual     =
                                    =
                                    = Rp. 13.000,-
OUTPUT     = Jumlah produksi x harga
                     = 20 x Rp. 13.000,-
                     = Rp. 260.000,-


a.      BEP Produksi 
=
=
= 6,7 pcs
b.      BEP Harga (Rp)
=
=
= Rp. 87.034,-


3.      KELAYAKAN USAHA
O/I Ratio =
               =
               = 1,7
Artinya,  setiap  menginvestasikan  biaya  sebesar  1.000,-  maka  akan memperoleh hasil sebesar Rp. 1.700,- atau mendapat keuntungan  sebesar 700,-




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates