1.
LATAR BELAKANG
Saat ini masyarakat
terutamaa golongan kelas menegah ke atas semakin peduli akan pentingnya
kualitas produk. Pertanian organik yang terbebas dari berbagai residu kimia
dari pipik dan pestisida mulai disadari akan bahaya yang mengancam dalam jangka
waktu lama.
Pupuk organik mulai
digandrungi petani, karena selain dapat meningkatkan produksi usaha tani juga dinilai
lebih ramah lingkungan. Adapun pupuk organik yang siap pakai masih tergolong
sedikit jumlahnya di pasaran, selain itu harganya pun relatif cukup mahal.
Oleh sebab itu, saya
berkeinginan untuk membuka usaha pupuk organik cair yang ramah lingkungan.
2.
VISI DAN MISI
Visi :
“Menjadi produsen pupuk organik unggul di Indonesia
yang miliki daya saing di nasional dan internasional.”
Misi :
·
Menjaga kualitas
produk
·
Berinovasi dalam
menghasilkan berbagai produk pupuk organik cair
·
Memperluas dalam
sektor pemasaran dengan berlandaskan produk yang ramah lingkungan, kemasan yang
menarik dan harga yang ekonomis.
3.
WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : Untuk satu kali produksi menghabiskan waktu
sekitar 2minggu
Tempat : tempat produksi berada di gudang
rumah,alamat Jl.Pajagalan Kp. Pasundan RT02/05 Kec.Banjaran Kab.Bandung
4.
STRUKTUR ORGANISASI
1.
ANALISIS STP (Segmentation Target Positioning)
a.
Segmentasi
1)
Demografis
·
Usia 25 - 40
tahun
·
Jenis kelamin
laki-laki dan perempuan
·
Pendapatan Rp.
2.000.000 ke atas
2)
Geografis
·
Daerah Perkotaan
dan Pedesaan
3)
Psikografis
·
Gaya hidup :
Suka bekerja keras, pria atauwanita karir yang tidak banyak memiliki waktu
luang untuk membuat pupuk organik sendiri, hobi bercocok tanam di pekarangan,
peduli akan lingkungan dan tanaman secara organik.
·
Status Sosial :
golongan tingkat menengah dan menengah ke atas.
b.
Targeting
Untuk pria atau wanita karir di perkotaan yang
memiliki kesibukan sehingga tidak mempunyai waktu luang untuk membuat pupuk
organik sendiri, senang bercocok tanam dan memiliki kepedulian terhadap
budidaya tanaman organik. Bagi perusahaan dibidang sayuran dan buah-buahan
organik yang memerlukan pupuk organik cair.
c.
Positioning (Brand Image)
Pupuk organik cair MIX54N dapat digunakan pada
tanaman dayuran dan buah-buahan dengan kandungan organik yang tinggi, sehingga
membuat pertumbuhan tanaman anda menjadi maksimal, cepat berbuah dan tentunga
sehat karena tanpa campuran bahan kimia.
POC MIX54N juga sangat ekonomis dan praktis, karena
cara pengaplikasian hanya dengan dicampur air dengan perbandingan 500 : 1 atau
500 liter air : 1 Liter POC MIX54N sebagai pupuk akar/ disiram ke tanah dan 100
: 1 sebagai pupuk daun/disemprootkan ke daun. Pemakaian cukup 1 minggu sekali
pada musim kemarau dan 3 hari sekali jika penghujan.
2.
ANALISIS SWOT
a.
Strenght (S)
·
POC MIX54N
merupakan pupuk organik cair yang ramah lingkungan
·
Cara
pengaplikasian yang mudah dan praktis
·
Penggunaan
ekonomis, hanya dengan 1 L POC MIX54N dapat dilarutkan dengan 500 L air
·
Terbuat dari
limbah sampah hijauan sehingga dapat mengurangi sampah yang menumpuk
·
Harga Ekonomis
·
Bebas bahan
kimia
·
Konsep organik
farming
Hal
yang dilakukan setelah analisis :
·
Mengutamakan
produk yang bebas bahan kimia dan ramah lingkungan
·
Menonjolkan
konsep organik farming
·
Mempertahankan
harga yang dapat bersaing dengan brand lain
b.
Weakness (W)
·
Belum ada
sertifikat pengujian kandungan pupuk
·
Waktu produksi
cukup lama
·
Hasil produk
bergantung pada bahan pembuatan yang dipergunakan
Hal
yang dilakukan setelah analisis :
·
Melakukan
pengujian ke instansi tertentu sehingga mendapatkan sertifikat kandungan pupuk
·
Menyiasati
pembuatan secara rolling
·
Menggunakan
jenis bahan baku pembuatan yang sama.
c.
Opportunity (O)
·
Mengurangi
sampah organik
·
Dengan daya
inofatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan besar untuk menguasai pasar
·
Jarang pupuk
organik yang penggunaannya praktis dan ekonomis
·
Biasanya
masyarakat kota menginginkan produk yang praktis tetapi tetap berkulitas
Hal yang dilakukan setelah analisis :
·
Mempertahankan
konsep yang inovatif
·
Kemasan produk
disertai cara penggunaan
d.
Threat (T)
·
Banyaknya
pesaing yang sudah memiliki brand
·
Saingan akan
penggunaan pupuk anorganik
·
Masih kurang
masyarakat yang sadar akan produk organik
Hal
yang dilakukan setelah analisis :
·
Mencari
identitas produk yang tidak dimiliki oleh brand lain
·
Harga dan
kualitas harus mampu mengimbangi pupuk anorganik
·
Perlunya
sosialisasi akan pentingnya pertanian organik
3.
PROSES PRODUKSI
untuk mengerahui cara pembuatannya, silahkan lihat di link berikut.
1.
RENCANA BIAYA
A.
Biaya Input
Variabel
1.
Biaya Sarana
Produksi :
·
Karung beras 1
bh @ Rp. 500,- =
Rp. 500,-
·
Gula Pasir ½ Kg
@ Rp. 9000,- =
Rp. 4.500,-
·
Air Kelapa 1 L @
Rp. 5.000,- =
Rp. 5.000,-
·
Tali Rafia 1
gulung @ Rp. 1.500,- =
Rp. 1.500,-
·
Botol kemasan
ukuran 500 mL 20 bh @ Rp. 2.500,- = Rp.
50.000,-
·
Kertas Label 20
bh @ Rp. 500,- =
Rp. 10.000,- +
Total =
Rp.71.500,-
2.
Biaya Tenaga Kerja
Lepas :
·
Pengepul limbah organik
1 HKP x 1 Hari x Rp. 25.000 = Rp. 25.000,-
B.
Biaya Input
Tetap
1.
Biaya Alat
·
Timbangan (10
Kg)
NB :
Rp. 250.000
NS : 10 % NB = Rp. 25.000
JUE : 3 tahun
-
Penyusutan
,-
-
Bunga Modal
,-
Jumlah biaya timbangan =
Rp. 3.698,-
·
Gelas Ukur (1 L)
NB :
Rp. 10.000,-
NS : 10 % NB = Rp. 1.000,-
JUE : 2 tahun
-
Penyusutan
,-
-
Bunga Modal
,-
Jumlah biaya gelas ukur =
Rp. 217,-
·
Ember 20 L
NB :
15.000
NS : 10 % NB = Rp. 1.500
JUE : 2 tahun
-
Penyusutan
,-
-
Bunga Modal
,-
Jumlah biaya mulsa = Rp. 316,- +
Total biaya alat =
Rp. 4.231,-
2.
Biaya Perkakas
·
Pisau dapur 2bh
@ Rp. 6.000 = Rp. 12.000,-
·
Corong 1 bh @Rp.
5.000 = Rp. 5.000,- +
Total biaya perkakas =
Rp. 17.000,-
3.
Biaya Tenaga
Kerja Tetap
Proses
Produksi :
1
TKSP x 1 hari x 6/6 x Rp. 25.000,- =
Rp. 25.000,-
Pengemasan
:
1
TKSP x 1 hari x 2/6 x Rp. 25.000,- =
Rp. 8.300,- +
Total Baya TK = Rp. 33.500,-
TOTAL BIAYA INPUT
Biaya Sarana Produksi = Rp.71.500,-
Biaya Tenaga Kerja Lepas = Rp. 25.000,-
Biaya alat =
Rp. 4.231,-
Biaya perkakas =
Rp. 17.000,-
Biaya
TK =
Rp. 33.500,- +
Total = Rp.
151.231,-
2.
RENCANA
KEUNTUNGAN
Dalam satu kali
produksi direncanakan untuk mendapatkan keuntungan sebesar 60% dari total biaya
produksi, yaitu:
Keuntungan = 60 % x biaya produksi
= 70 % x Rp.
151.231
= Rp. 105.000,-
Sehingga harga jual =
=
= Rp. 13.000,-
OUTPUT = Jumlah produksi x harga
= 20 x Rp. 13.000,-
= Rp. 260.000,-
a.
BEP Produksi
=
=
= 6,7 pcs
b.
BEP Harga (Rp)
=
=
= Rp. 87.034,-
3.
KELAYAKAN USAHA
O/I Ratio =
=
= 1,7
Artinya, setiap
menginvestasikan biaya sebesar
1.000,- maka akan memperoleh hasil sebesar Rp. 1.700,- atau
mendapat keuntungan sebesar 700,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar