Padi Aromatik merupakan padi yang memiliki aroma wangi pandan yang mudah dikenali dari aroma nasi, beras atau bahkan pada pertanaman padi aromatik saat berbunga.
Untuk menghasilkan beras aromatik dengan kadar 2-Acetyl-1-pyrroline (2-AP) yaitu odouran kuat yang memiliki aroma wangi seperti pandan atau popcorn yang lebih tinggi, maka tanaman padi aromatik disarankan untuk di tanam dalam kondisi iklim yang sejuk, dan kemudian dipanen lebih awal dari varietas biasa.
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi telah merilis beberapa varietas unggul padi aromatik seperti Gillirang, Batang Gadis, Sintanur, Situ Patenggang dan Inpari 23 Bantul.
Inpari 23 Bantul, yang dilepas oleh Balitbangtan pada tahun 2012, selain beraroma wangi, juga memiliki tekstur nasi pulen dengan kadar amilosa 17%. Varietas ini memiliki potensi hasil 9,2 ton/ha gabah kering giling (GKG) dengan rata-rata hasil 6,9 ton/Ha GKG. Lebih lanjut, varietas ini tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, agak tahan biotipe 2 dan 3, serta tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III dan agak tahan terhadap patotipe IV. Inpari 23 Bantul cocok ditanam di sawah dataran rendah – sedang (0-600 m diatas permukaan laut).
Berbagai Calon Varietas padi Ciherang Aromatik yang di tampilkan pada Gelar Teknologi pada saat Pekan Nasional (PENAS) XV di Banda Aceh dapat disampaikan antara lain :
Padi Ciherang Aromatik CP-1
Padi Ciherang aromatic CP-1 merupakan calon varietas yang dikembangkan dari persilangan antara padi Ciherang dan Pandanwangi. Teknik pemuliaan yang digunakan adalah silang balik berulang dengan seleksi berbantuan marka molekuler (Molecular marker Assisted Backcrossing Selection). Marka molekuler SSR yang terkait dengan sifat aromatic diaplikasikan untuk menyeleksi galur-galur padi silang balik tetap membawa sifat aromatic.
Padi Ciherang Aromatik CP-1, merupakan Calon Varietas Turunan Esensial (VTE) memiliki rata-rata hasil 6.28 ton/hektar Gabah Kering Giling (GKG) dengan potensi hasil sebanyak 8.83 ton/hektar GKG. Memiliki umur panen 110 -112 hari dengan tinggi tanaman 117 cm. Sifat-sifat lainnya seperti pada varietas Ciherang dengan sifat khususnya memiliki Aroma.
Padi Ciherang Aromatik CP-2
Calon Varietas Padi Ciherang aromatic CP-2 merupakan calon varietas yang dikembangkan dari persilangan antara padi Ciherang dan Pandanwangi. Teknik pemuliaan yang digunakan adalah silang balik berulang dengan seleksi berbantuan marka molekuler (Molecular marker Assisted Backcrossing Selection). Marka molekuler SSR yang terkait dengan sifat aromatic diaplikasikan untuk menyeleksi galur-galur padi silang balik tetap membawa sifat aromatic.
Padi Ciherang Aromatik CP-2, merupakan Calon Varietas Turunan Esensial (VTE) memiliki rata-rata hasil 6.39 ton/hektar Gabah Kering Giling (GKG) dengan potensi hasil sebanyak 10.11 ton/hektar GKG. Memiliki umur panen 110 -112 hari dengan tinggi tanaman 117 cm. Sifat-sifat lainnya seperti pada varietas Ciherang dengan sifat khususnya memiliki Aroma.
Padi Ciherang Aromatik CM-2
Calon Varietas Padi Ciherang aromatic CM-2 merupakan calon varietas yang dikembangkan dari persilangan antara padi Ciherang dan Pandanwangi. Teknik pemuliaan yang digunakan adalah silang balik berulang dengan seleksi berbantuan marka molekuler (Molecular marker Assisted Backcrossing Selection). Marka molekuler berbasis gen BADH2 (betaine aldehyde dehydrogenase 2) yang terpaut dengan sifat aromatic diaplikasikan untuk menyeleksi galur-galur padi silang balik tetap membawa sifat aromatic.
Padi Ciherang Aromatik CM-2, merupakan Calon Varietas Turunan Esensial (VTE) memiliki rata-rata hasil 6.75 ton/hektar Gabah Kering Giling (GKG) dengan potensi hasil sebanyak 8.13 ton/hektar GKG. Memiliki umur panen 110 -112 hari dengan tinggi tanaman 140 cm. Sifat-sifat lainnya seperti pada varietas Ciherang dengan sifat khususnya memiliki Aroma.
Padi Ciherang Aromatik CM-3
Calon Varietas Padi Ciherang aromatic CM-3 merupakan calon varietas yang dikembangkan dari persilangan antara padi Ciherang dan Pandanwangi. Teknik pemuliaan yang digunakan adalah silang balik berulang dengan seleksi berbantuan marka molekuler (Molecular marker Assisted Backcrossing Selection). Marka molekuler berbasis gen BADH2 (betaine aldehyde dehydrogenase 2) yang terpaut dengan sifat aromatic diaplikasikan untuk menyeleksi galur-galur padi silang balik tetap membawa sifat aromatic.
Padi Ciherang Aromatik CM-3, merupakan Calon Varietas Turunan Esensial (VTE) memiliki rata-rata hasil 6.39 ton/hektar Gabah Kering Giling (GKG) dengan potensi hasil sebanyak 10.11 ton/hektar GKG. Memiliki umur panen 110 -112 hari dengan tinggi tanaman 117 cm. Sifat-sifat lainnya seperti pada varietas Ciherang dengan sifat khususnya memiliki Aroma.
Demikian informasi yang dapat disampaikan semoga bermanfaat.
Siti Nurjanah Penyuluh Pertanian Utama, Pusat Penyuluhan Pertanian. BPPSDMP Kementerian Pertanian. Email : snurjanah8514@yahoo.com
Sumber :
1) Katalog Gelar Teknologi Penas Petani dan Nelayan XV, Banda Aceh, 6-11 Mei 2017. Balitbangtan-Kementan
2) https://www.google.com
3) www.litbang.pertanian.go.id
4) http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id
Untuk menghasilkan beras aromatik dengan kadar 2-Acetyl-1-pyrroline (2-AP) yaitu odouran kuat yang memiliki aroma wangi seperti pandan atau popcorn yang lebih tinggi, maka tanaman padi aromatik disarankan untuk di tanam dalam kondisi iklim yang sejuk, dan kemudian dipanen lebih awal dari varietas biasa.
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi telah merilis beberapa varietas unggul padi aromatik seperti Gillirang, Batang Gadis, Sintanur, Situ Patenggang dan Inpari 23 Bantul.
Inpari 23 Bantul, yang dilepas oleh Balitbangtan pada tahun 2012, selain beraroma wangi, juga memiliki tekstur nasi pulen dengan kadar amilosa 17%. Varietas ini memiliki potensi hasil 9,2 ton/ha gabah kering giling (GKG) dengan rata-rata hasil 6,9 ton/Ha GKG. Lebih lanjut, varietas ini tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, agak tahan biotipe 2 dan 3, serta tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III dan agak tahan terhadap patotipe IV. Inpari 23 Bantul cocok ditanam di sawah dataran rendah – sedang (0-600 m diatas permukaan laut).
Berbagai Calon Varietas padi Ciherang Aromatik yang di tampilkan pada Gelar Teknologi pada saat Pekan Nasional (PENAS) XV di Banda Aceh dapat disampaikan antara lain :
Padi Ciherang Aromatik CP-1
Padi Ciherang aromatic CP-1 merupakan calon varietas yang dikembangkan dari persilangan antara padi Ciherang dan Pandanwangi. Teknik pemuliaan yang digunakan adalah silang balik berulang dengan seleksi berbantuan marka molekuler (Molecular marker Assisted Backcrossing Selection). Marka molekuler SSR yang terkait dengan sifat aromatic diaplikasikan untuk menyeleksi galur-galur padi silang balik tetap membawa sifat aromatic.
Padi Ciherang Aromatik CP-1, merupakan Calon Varietas Turunan Esensial (VTE) memiliki rata-rata hasil 6.28 ton/hektar Gabah Kering Giling (GKG) dengan potensi hasil sebanyak 8.83 ton/hektar GKG. Memiliki umur panen 110 -112 hari dengan tinggi tanaman 117 cm. Sifat-sifat lainnya seperti pada varietas Ciherang dengan sifat khususnya memiliki Aroma.
Padi Ciherang Aromatik CP-2
Calon Varietas Padi Ciherang aromatic CP-2 merupakan calon varietas yang dikembangkan dari persilangan antara padi Ciherang dan Pandanwangi. Teknik pemuliaan yang digunakan adalah silang balik berulang dengan seleksi berbantuan marka molekuler (Molecular marker Assisted Backcrossing Selection). Marka molekuler SSR yang terkait dengan sifat aromatic diaplikasikan untuk menyeleksi galur-galur padi silang balik tetap membawa sifat aromatic.
Padi Ciherang Aromatik CP-2, merupakan Calon Varietas Turunan Esensial (VTE) memiliki rata-rata hasil 6.39 ton/hektar Gabah Kering Giling (GKG) dengan potensi hasil sebanyak 10.11 ton/hektar GKG. Memiliki umur panen 110 -112 hari dengan tinggi tanaman 117 cm. Sifat-sifat lainnya seperti pada varietas Ciherang dengan sifat khususnya memiliki Aroma.
Padi Ciherang Aromatik CM-2
Calon Varietas Padi Ciherang aromatic CM-2 merupakan calon varietas yang dikembangkan dari persilangan antara padi Ciherang dan Pandanwangi. Teknik pemuliaan yang digunakan adalah silang balik berulang dengan seleksi berbantuan marka molekuler (Molecular marker Assisted Backcrossing Selection). Marka molekuler berbasis gen BADH2 (betaine aldehyde dehydrogenase 2) yang terpaut dengan sifat aromatic diaplikasikan untuk menyeleksi galur-galur padi silang balik tetap membawa sifat aromatic.
Padi Ciherang Aromatik CM-2, merupakan Calon Varietas Turunan Esensial (VTE) memiliki rata-rata hasil 6.75 ton/hektar Gabah Kering Giling (GKG) dengan potensi hasil sebanyak 8.13 ton/hektar GKG. Memiliki umur panen 110 -112 hari dengan tinggi tanaman 140 cm. Sifat-sifat lainnya seperti pada varietas Ciherang dengan sifat khususnya memiliki Aroma.
Padi Ciherang Aromatik CM-3
Calon Varietas Padi Ciherang aromatic CM-3 merupakan calon varietas yang dikembangkan dari persilangan antara padi Ciherang dan Pandanwangi. Teknik pemuliaan yang digunakan adalah silang balik berulang dengan seleksi berbantuan marka molekuler (Molecular marker Assisted Backcrossing Selection). Marka molekuler berbasis gen BADH2 (betaine aldehyde dehydrogenase 2) yang terpaut dengan sifat aromatic diaplikasikan untuk menyeleksi galur-galur padi silang balik tetap membawa sifat aromatic.
Padi Ciherang Aromatik CM-3, merupakan Calon Varietas Turunan Esensial (VTE) memiliki rata-rata hasil 6.39 ton/hektar Gabah Kering Giling (GKG) dengan potensi hasil sebanyak 10.11 ton/hektar GKG. Memiliki umur panen 110 -112 hari dengan tinggi tanaman 117 cm. Sifat-sifat lainnya seperti pada varietas Ciherang dengan sifat khususnya memiliki Aroma.
Demikian informasi yang dapat disampaikan semoga bermanfaat.
Siti Nurjanah Penyuluh Pertanian Utama, Pusat Penyuluhan Pertanian. BPPSDMP Kementerian Pertanian. Email : snurjanah8514@yahoo.com
Sumber :
1) Katalog Gelar Teknologi Penas Petani dan Nelayan XV, Banda Aceh, 6-11 Mei 2017. Balitbangtan-Kementan
2) https://www.google.com
3) www.litbang.pertanian.go.id
4) http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar