BAB I
PENDAHULUAN
Manusia tidak lepas dengan adanya perubahan, setiap kali
ditemukan hal-hal baru guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Mulai dari teknologi
komunikasi, transportasi, pertanian, hingga dalam hal yang tidak pernah
terpikirkan sebelumnya yang disbut inovasi baru.
Disini kami telah memikirkan suatu hal yang ingin
dikembangkan lagi dengan melakukan suatu kegiatan, yaitu dengan melakukan
sebuah penelitian sederhana. Penelitian yang kami lakukan yaitu meneliti
bagaimana pengaruh larutan segar dingin terhadap daging buah apel yang telah di
kupas.
Hal ini didasari akan mengingat bahwa daging buah apel yang
bila sudah di kupas dan di biarkan terlalu lama akan menjadi berubah warna dan
tidak terlihat segar lagi sehingga orang-orang enggan untuk memakannya.
Untuk itu, Karya Tulis
yang dibuat ini akan memperlihatkan dan menjelaskan kebenaran mengenai masalah
kami dengan melakukan sebuah penelitian sederhana berdasarkan studi dari
berbagai sumber yang terpercaya dan kompeten. Dalam Karya Ilmiah ini pun akan
menyajikan fakta-fakta yang memperkuat keberadaan masalah ini.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Dari
latar belakang tadi, tentunya kita mendapat beberapa pertanyaan,
Apa
pengaruh segar dingin terhadap Apel?
Bagaimana
larutan segar dingin dapat mempengaruhi terhadap buah apel?
Kandungan
apa saja dalam larutan segar dingin dan buah Apel tersebut?
Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak pembahasan-pembahasan yang ada.
“Mengetahui pengaruh larutan Segar Dingin terhadap
perubahaan daging buah Apel”
D.
HIPOTESIS
Hipotesis yang kami
ambil adalah pengaruh dari kandungan larutan segar dinginlah yang menyebabkan
terjadinya perubahan pada Apel.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Bahan Dan Metode
1.1
Alat dan Bahan
Alat:
1.
Pisau
2.
1 Mangkuk Kecil
3.
1 Sendok
4.
1 gelas
Bahan:
1.
1 Buah Apel
2.
Segar dingin
3.
Air mineral
1.2
Metode:
a)
Siapkan alat dan
bahan.
b)
Larutkan segar dingin dengan
air mineral pada gelas yang telah di sediakan.
c)
Belah buah Apel
menjadi dua bagian (bagian A & B)
dengan menggunakan pisau.
d)
Pindahkan larutan
segar dingin dari gelas ke mangkuk kecil.
e)
Masukan apel bagian B
pada larutan segar dinginyang berada di mangkuk kecil.
f)
Rendam Apel B selama ±
5 menit.
g)
Sementara itu, Apel
bagian A didiamkan saja.
h)
Setelah 5 menit,
angkat apel B dari mangkuk
i)
Lalu, kedua bagian
Apel tersebut di diamkan selama 15-30 menit
j)
Bandingkan
perbedaannya!
2.
Hasil
Dari percobaan di
atas, di dapatkan hasil sebagai berikut:
v Menit
Pertama
Belum terjadi
perubahan pada kedua bagian apel.
v Menit
Kedua
Apel bagian A mulai
terjadi perubahan warna, sementara Apel bagian B masih berwarna putih bersih.
v Menit
Ketiga – Kelima
Apel bagian A mulai
mengalami perubahan warna danging yang menjadi berwarna kekuning-kuningan dan
Apel bagian B masih tetap berwarna putih bersih.
v Menit
Keenam – Kesepuluh
Pada daerah dekat biji
Apel A mulai berubah warna dari warna kekuning-kuningan menjadi warna
kecoklatan, apel B pun demikian pada bagian biji mulai berwarna kuning tetapi
belum berwarna coklat.
v Menit
Kesebelas – Kelima belas
Apel A bagian
tengahnya yang berwarna kecooklatan diikuti dengan bagian lainnya (daging buah
apel). Apel B bagian daerah biji mulai berwarna kecoklaan muda sementara bagian
lannya masih berwarna putih.
v Menit
Keenambelas – Keduapuluh
Apel A semakin
berwarna kecoklatan terutama bagian tengah apel. Sementara Apel B masih sama
kondisinya dengan menit sebelumnya.
v Menit
Kedua puluh satu – Ketiga puluh
Apel A semakin berwana
kecoklatan dan mulai berkeriput. Apel bagian B mulai agak kekuning-kuningan
pada bagian daging buah.
KENAMPAKAN
HASIL PENELITIAN
3.
PEMBAHASAN DAN DASAR TEORI
Dari data hasil
pengamatan tadi kita dapat meilhat dan mengetahui perbedaan – perbedaan pada
kedua apel pada setiap menitnya. Pada Apel B lebih awet kesegarannya karena
sebelumnya telah melakukan proses perendaman di dalam larutan segar dingin
terlebih dahulu. Berbeda dengan apel A yang lebih cepat kusam dan tidak segar.
Mengapa terjadi demikian?
Ternyata di
dalam larutan segar dingin terdapat beberapa kandungan yang salah satunya
adalah adanya vitaminC 500mg yang
tertera pada kemasannya. Keberadaan vitamin C itu lah yang menyebabkan apel B
menjadi lebih awet.
Pencoklatan pada buah Apel dan buah lainnya seperti pir,
salak dan juga kentang
setelah di kupas, disebabkan oleh pengaruh aktifitas enzim Polypenol oxidase
(PPO) yang dengan bantuan oksigen akan mengubah gugus monophenol menjadi
O-hidroksi phenol, yang selanjutnya diubah lagi menjadi O-kuinon.
O-kuinon inilah yang membentuk warna coklat. Peristiwa ini
disebut dengan Reaksi Redox.
Apel B
sebelumnya di rendam dulu pada larutan segar dingin, itu berarti mendapat
kandungan vitaminC. Hal tersebut menyebabkan tidak aktifnya/menonaktifkan enzim
penyebab kecoklatan itu.
BAB III
KESIMPULAN
a.
KESIMPULAN
Jadi, dari hasil penelitian yang kami lakukan dapat
disimpulkan, Apel A lebih cepat mengalami perubahan warna pada dagingnya
dibandingkan apel B yang lebi tahan lama dari perubahan warna. Hal tersebut
disebaban karena apel B sebelumnya telah direndam dalam larutan segar dingin
yang mengandung Vitamin C. sementara Apel A yang tidak di beri apa-apa lebih
cepat mengalami peerubahan warna yang disebabkan oleh Reaksi Paradoks.
Dengan demikian, Vitamin C sangat berpengaruh dalam
perubahan warna daging buah apel.
b.
SARAN
Dari hasil percobaaan tadi, kiat dapat mengaplikasikannya ke
dalam kehidupan sehari-hari, semisal kita telah mengupas kulit apel tetapi
masih ada sisa, maka kita bisa menambahkan vitamin dalam potongan apel tersebut
guna menghindari kekusaman pada apel.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080809043523AA6aW89
Karya Ilmiah pertama ane nih guys! mohon dimaklum kalo banyak kekurangan :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar