Jumat, 22 November 2013

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KENTANG DENGAN TANAH ANDOSOL

KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada Kami sehingga Kami berhasil menyelesaikan Makalah  ini yang alhamdulillah selesai tepat pada waktunya yang berjudul “MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KENTANG DENGAN TANAH ANDOSOL”
Makalah ini berisikan tentang bagaimana cara meningkatkan produktifitas tanaman kentang melalui pengolahan lahan yang baik dengan tanah andosol.  Serta pembahasan bagaimana hubungan dari pengolahan tanah dalam budidaya tanaman kentang dengan kualitas umbi kentang dengan acuan literatur-literatur yang ada.
Diharapkan Laporan ini dapat memberikan pengetahuan kepada kita semua tentang bagaimana pengolahan tanah yang baik bagi tanaman kentang. Kami menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu Kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.


                                                                                                Lembang, 12 September 2013

                                                                                                               Penyusun


DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...........................................................................................  ii
Daftar Isi ......................................................................................................  iii       
BAB I ; PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang ..................................................................................  1
1.2.      Rumusan Masalah .............................................................................  2
1.3.      Maksud dan Tujuan ..........................................................................  2
1.4.      Hipotesa ............................................................................................  2

BAB II; TINJAUAN PUSTAKA
2.1.      Produktivitas .....................................................................................  3
     2.1.1. Pengertian Produktivitas ................................................................  3
     2.1.2. Macam-macam Produktivitas .........................................................  3
2.2.      Tanaman Kentang .............................................................................  3
     2.2.1. Taksonomi ......................................................................................  3
     2.2.2. Morfologi .......................................................................................  4
2.3.      Tanah Andosol  .................................................................................  5

BAB III; PEMBAHASAN
3.1.      Kelebihan dan Kekurangan Tanah Andosol .....................................  7
     3.1.1. Kelebihan Tanah Andosol ..............................................................  7
     3.1.2. Kekurangan Tanah Andosol ...........................................................  7
3.2.      Pengolahan Tanah dan Persiapan Lahan ...........................................  7
     3.2.1. Pengolahan Tanah ..........................................................................  7
     3.2.2. Pembuatan Bedengan .....................................................................  8
     3.2.3. Pemupukan Dasar ...........................................................................  9
3.3.      Hubungan Pengolahan Tanah Andosol dengan Umbi Kentang …    10

BAB IV; KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.      Kesimpulan .......................................................................................  12
4.2.      Saran .................................................................................................  12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................  13
LAMPIRAN




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Kentang (Solanum tuberosum, L) merupakan tanaman hortikultura yang mempunyai kandungan kalori dan mineral penting bagi kebutuhan manusia. Kentang adalah tanaman pangan utama keempat dunia, setelah gandum, jagung, dan padi. Tingginya nilai gizi menyebabkan banyak diproduksi kentang di berbagai wilayah, termasuk daerah yang kurang produktif.  Produksi kentang di Indonesia telah berkembang dengan pesat dan menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil terbesar di Asia tenggara. Dari tahun ke tahun luas areal, hasil produksi, dan produktivitas kentang berfluktuasi. Pada tahun 2003 luas panen kentang di Indonesia 65.923 ha, produksi 1.009.979 ton dengan produktivitas 15.32 ton/ha. Produksi kentang menurun menjadi 1.003.732 ton pada tahun 2007, produktivitas naik menjadi 16.09 ton/ha pada luas panen 62 375 ha .
Di Indonesia pada umumnya kentang dibudidayakan di dataran tinggi. Hal tersebut dikarenakan selama pertumbuhan tanaman kentang menghendaki temperatur rata-rata antara 18° C – 21° C dan tampaknya temperatur malam yang dingin lebih penting daripada temperatur yang rendah di siang hari. Hal ini ada kaitannya dengan tuberisasi yang dipacu oleh hari pendek.
Di Indonesia, kentang biasanya ditanam di daerah dataran tinggi. Tanah dataran tinggi yang digunakan untuk budidaya tanaman kentang di Indonesia mayoritas adalah tanah bertipe andosol. Tanah Andosol terbentuk dari pelapukan materi vulkanik dan banyak ditemukan di pegunungan yaitu di daerah gunung api, seperti di Lembang dekat gunung api Tangkuban Parahu. Walau tipe tanah Andosol di indonesia sangat banyak namun masih sedikit dimanfaatkan untuk areal budidaya tanaman kentang.
Untuk evaluasi kesesuaian lahan tanah andosol untuk budidaya tanaman kentang, dibutuhkan pemahaman tertentu mengenai ciri  tanah andosol dan juga cara budidaya tanaman kentang yang benar. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang bagaimana cara budidaya tanaman kentang, terutama dalam hal pengolahan lahan dengan tanah jenis andosol.
1.2.Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana keunggulan dan kelemahan tanah Andosol pada budidaya tanaman kentang?
2.      Bagaimana cara mengolah tanah yang baik untuk budidaya tanaman kentang?
3.      Bagaimana hubungan pengolahan tanah jenis andosol dengan produktivitas tanaman kentang ?
1.3.Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari dibuatnya makalah ini, antara lain :
1.      Mengetahui keunggulan dan kelemahan tanah andosol pada budidaya tanaman kentang
2.      Mengetahui cara pengolahan tanah yang baik untuk tanaman kentang
3.      Mengetahui hubungan pengolahan tanah jenis andosol dengan produktivitas tanaman kentang.
1.4 Hipotesa           
Hipotesa yang kami ambil adalah sbb:
1.      Kelebihan Tanah Andosol adalah berstruktur ringan karena berasal dari sisa abu vulkanik .
2.      Struktur ringan tanah andosol menyebabkan tanahnya mudah akan erosi
3.      Pengolahan tanah yang baik akan menghasilkan kualitas umbi yang optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Produktivitas
2.1.1. Pengertian Produktivitas
Produktivitas adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan suatu tanaman yang sedang diusahakan dengan system pengelolaan tertentu. Produktivitas disebut juga dalam faktor produksi, karena dapat menunjang pertumbuhan tanaman yang di budidayakan.
2.1.2. Macam – Macam Produktivitas
2.1.2.1. Produktivitas Primer
Produktivitas primer adalah laju penambatan energi cahaya yang dilakukan oleh produsen atau autotrof. Menurut Campbell (2002), produktivitas primer menunjukkan jumlah energy cahaya yag diubah menjadi energi kimia oleh autotrof suatu ekosistem selama periode tertentu.
2.1.2.2. Produktivitas Sekunder
Produktivitas sekunder adalah laju penambatan energi atau penggunaan energi pada hewan dan mikroba yang dilakukan oleh konsumen. Produktivitas sekunder pada dasarnya adalah asimilasi tingkat konsumen.

2.2. Tanaman Kentang
2.2.1. Taksonomi
Divisi        : Spermatophyta
Subdivisi  : Angiospermae
Kelas        : Dicotyledoneae
Ordo         : Tubiflorae
Family      : Solanaceae
Genus       : Solanum
Species     : Solanum tuberosum L.
2.2.2. Morfologi
Tanaman kentang merupakan tanaman  yang tergolong umbi-umbian. Tanaman kentang adalah salah satu contoh tanaman yang menggunakan  perkembangbiakan vegetatif berupa umbi batangfg. Secara morfologi, umbi adalah batang pendek, tebal dan berdaging dengan daun yang berubah menjadi kerak atau belang, berdampingan dengan tunas samping (aksilar) yang biasa dikenal sebagai mata. Proses pembuahan umbi ditandai dengan terhentinya pertumbuhan memanjang dari rizoma/stolon dan diikuti pembesaran hingga rizoma tersebut membengkak. Bentuk umbi tanaman kentang beragam, mulai  dari bulat, hingga berbentuk lonjong.
Tanaman kentang memiliki daun yang rimbun dan terletak berselang-seling pada batang. Daun tanaman kentang berbentuk oval dengan ujung meruncing dengan tulang daun menyirip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua. Batang tanaman kentang berbetuk segi empat atau segi lima tergantung varietas kentang, tidak berkayu dan bertekstur sedikit keras. Batangnya bercabang dan di setiap batang ditumbuhi daun yang rimbun. Batang di bawah permukaan tanah (rizoma), umumnya disebut stolon yang berfungsi untuk menimbun dan menyimpan produk fotosintesis dalam umbi yang membengkak di dekat bagian ujung. Berdasarkan beberapa sumber, tanaman kentang ada yang berbunga, ada pula yang tidak. Bunga tanaman kentang bergerombol membentuk tandan simosa, memiliki lima lembar mahkota bunga yang menyatu dengan warna berkisar antar putih hingga merah jambu dan keunguan. Bunga pada tanaman kentang tidak bermadu dan biasanya mengalami penyerbukan silang oleh angin dan oleh serangga.
Umbi terbentuk dari cabang samping diantara akar-akar. Proses pembentukan Umbi ditandai dengan terhentinya pertumbuhan memanjang dari rhizome atau stolon, diikuti pembesaran sehingga rhizome membengkak. Umbi berfungsi menyimpan bahan makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.

2.3. Tanah Andosol
Tanah ini disebut juga tubuh tanah pegunungan tinggi, atau tropical brown forest, yang mempunyai ketebalan solum tanah yang agak tebal, yaitu 100-225 cm. berwarna hitam, kelabu, sampai coklat tua, dengan horizon A-nya jelas Nampak dari warna ini. Teksturnya adalah debu, lempung berdebu sampai lempung, sedangkan strukturnya adalah remah.
Tanah Andosol ini sangat subur untuk ditanami dan tanah ini bertekstur gembur hingga menyerupai lempung, bahkan di beberapa wilayah, tanah ini bertekstur debu. Hal ini menjadi salah satu alasan petani menyukai tanah Andosol ini. Tanah ini mudah saat diolah. Mudah untuk  saat dicangkul dan salah satu kelebihannya memiliki pori-pori tanah sehingga sirkulasi udara mudah masuk kedalam akar-akar tanaman. Sehingga tanaman yang ditanami memiliki kemungkinan panen yang lebih tinggi karena tumbuhan tersebut memiliki pasokan udara yang cukup. Tanah Andosol ini biasanya digunakan sebagai lahan perkebunan untuk menanam tanaman seperti the, kopi, pinus, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan tanah ini memiliki unsur hara sedang hingga rendah (N,P, dan K). Selain sebagai lahan perkebunan, tanah Andosol ini juga dapat dipakai sebagai lahan pertanian, biasanya dimanfaatkan untuk sawah, sayur-sayur, bunga potong, dan juga palawija.

 Bahan induknya abu vulkanik atau tuf vulkan. Oleh sebab itu kandungan unsure hara tanamannya adalah sedang sampai tinggi dengan kandungan nitrogen khususnya biasanya tinggi. Kandungan organiknya umumnya tinggi sekali, yaitu antara 11-20%. Akan tetapi tanah ini sangat peka terhadap erosi. Dibalik kelebihannya ini,, tentunya memiliki kekurangan tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates