KATA PENGANTAR
Puji
syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada Kami sehingga Kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah selesai tepat pada
waktunya yang berjudul “MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KENTANG DENGAN TANAH
ANDOSOL”
Makalah
ini berisikan tentang bagaimana cara meningkatkan produktifitas tanaman kentang
melalui pengolahan lahan yang baik dengan tanah andosol. Serta pembahasan bagaimana hubungan dari
pengolahan tanah dalam budidaya tanaman kentang dengan kualitas umbi kentang dengan
acuan literatur-literatur yang ada.
Diharapkan
Laporan ini dapat memberikan pengetahuan kepada kita semua tentang bagaimana
pengolahan tanah yang baik bagi tanaman kentang. Kami menyadari bahwa Laporan
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu Kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Lembang,
12 September 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ........................................................................................... ii
Daftar
Isi ...................................................................................................... iii
BAB
I ; PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3. Maksud dan Tujuan .......................................................................... 2
1.4. Hipotesa ............................................................................................ 2
BAB
II; TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Produktivitas ..................................................................................... 3
2.1.1. Pengertian Produktivitas ................................................................ 3
2.1.2. Macam-macam Produktivitas ......................................................... 3
2.2. Tanaman Kentang ............................................................................. 3
2.2.1. Taksonomi ...................................................................................... 3
2.2.2. Morfologi ....................................................................................... 4
2.3. Tanah Andosol ................................................................................. 5
BAB
III; PEMBAHASAN
3.1. Kelebihan dan Kekurangan Tanah Andosol ..................................... 7
3.1.1. Kelebihan Tanah Andosol .............................................................. 7
3.1.2. Kekurangan Tanah Andosol ........................................................... 7
3.2. Pengolahan Tanah dan Persiapan Lahan ........................................... 7
3.2.1. Pengolahan Tanah .......................................................................... 7
3.2.2. Pembuatan Bedengan ..................................................................... 8
3.2.3. Pemupukan Dasar ........................................................................... 9
3.3. Hubungan
Pengolahan Tanah Andosol dengan Umbi Kentang … 10
BAB
IV; KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan ....................................................................................... 12
4.2. Saran ................................................................................................. 12
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................ 13
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Kentang (Solanum tuberosum,
L) merupakan tanaman hortikultura yang mempunyai kandungan kalori dan mineral
penting bagi kebutuhan manusia. Kentang adalah tanaman pangan utama keempat
dunia, setelah gandum, jagung, dan padi. Tingginya nilai gizi menyebabkan
banyak diproduksi kentang di berbagai wilayah, termasuk daerah yang kurang
produktif. Produksi kentang di Indonesia telah berkembang dengan pesat
dan menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil terbesar di Asia tenggara.
Dari tahun ke tahun luas areal, hasil produksi, dan produktivitas kentang
berfluktuasi. Pada tahun 2003 luas panen kentang di Indonesia 65.923 ha,
produksi 1.009.979 ton dengan produktivitas 15.32 ton/ha. Produksi kentang
menurun menjadi 1.003.732 ton pada tahun 2007, produktivitas naik menjadi 16.09
ton/ha pada luas panen 62 375 ha .
Di Indonesia pada umumnya kentang
dibudidayakan di dataran tinggi. Hal tersebut dikarenakan selama pertumbuhan
tanaman kentang menghendaki temperatur rata-rata antara 18° C – 21° C dan
tampaknya temperatur malam yang dingin lebih penting daripada temperatur yang
rendah di siang hari. Hal ini ada kaitannya dengan tuberisasi yang dipacu oleh
hari pendek.
Di Indonesia, kentang biasanya
ditanam di daerah dataran tinggi. Tanah dataran tinggi yang digunakan untuk
budidaya tanaman kentang di Indonesia mayoritas adalah tanah bertipe andosol. Tanah
Andosol terbentuk dari pelapukan materi vulkanik dan banyak ditemukan di
pegunungan yaitu di daerah gunung api, seperti di Lembang dekat gunung api
Tangkuban Parahu. Walau tipe tanah Andosol di indonesia sangat banyak namun
masih sedikit dimanfaatkan untuk areal budidaya tanaman kentang.
Untuk evaluasi kesesuaian lahan
tanah andosol untuk budidaya tanaman kentang, dibutuhkan pemahaman tertentu
mengenai ciri tanah andosol dan juga cara budidaya tanaman kentang yang
benar. Oleh karena itu dalam makalah ini kami
akan membahas tentang bagaimana cara budidaya tanaman kentang, terutama dalam
hal pengolahan lahan dengan tanah jenis andosol.
1.2.Rumusan
Masalah
Dari
uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
keunggulan dan kelemahan tanah Andosol
pada budidaya tanaman kentang?
2. Bagaimana cara mengolah tanah yang
baik untuk budidaya tanaman kentang?
3. Bagaimana
hubungan pengolahan tanah jenis andosol dengan produktivitas tanaman kentang ?
1.3.Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari dibuatnya makalah ini,
antara lain :
1.
Mengetahui
keunggulan dan kelemahan tanah andosol pada budidaya tanaman kentang
2.
Mengetahui cara pengolahan
tanah yang baik untuk tanaman kentang
3.
Mengetahui
hubungan pengolahan tanah jenis andosol dengan produktivitas tanaman kentang.
1.4 Hipotesa
Hipotesa yang kami
ambil adalah sbb:
1.
Kelebihan Tanah
Andosol adalah berstruktur ringan karena berasal dari sisa abu vulkanik .
2.
Struktur ringan
tanah andosol menyebabkan tanahnya mudah akan erosi
3.
Pengolahan tanah
yang baik akan menghasilkan kualitas umbi yang optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Produktivitas
2.1.1.
Pengertian Produktivitas
Produktivitas adalah kemampuan suatu tanah untuk
menghasilkan suatu tanaman yang sedang diusahakan dengan system pengelolaan
tertentu. Produktivitas disebut juga dalam faktor produksi, karena dapat
menunjang pertumbuhan tanaman yang di budidayakan.
2.1.2. Macam –
Macam Produktivitas
2.1.2.1. Produktivitas Primer
Produktivitas primer adalah laju penambatan energi
cahaya yang dilakukan oleh produsen atau autotrof. Menurut Campbell (2002),
produktivitas primer menunjukkan jumlah energy cahaya yag diubah menjadi energi
kimia oleh autotrof suatu ekosistem selama periode tertentu.
2.1.2.2. Produktivitas Sekunder
Produktivitas sekunder adalah laju penambatan energi
atau penggunaan energi pada hewan dan mikroba yang dilakukan oleh konsumen.
Produktivitas sekunder pada dasarnya adalah asimilasi tingkat konsumen.
2.2. Tanaman
Kentang
2.2.1. Taksonomi
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
Species : Solanum
tuberosum L.
2.2.2. Morfologi
Tanaman kentang merupakan tanaman yang
tergolong umbi-umbian. Tanaman kentang adalah salah satu contoh tanaman yang
menggunakan perkembangbiakan vegetatif berupa umbi batangfg. Secara
morfologi, umbi adalah batang pendek, tebal dan berdaging dengan daun yang
berubah menjadi kerak atau belang, berdampingan dengan tunas samping (aksilar)
yang biasa dikenal sebagai mata. Proses pembuahan umbi ditandai dengan
terhentinya pertumbuhan memanjang dari rizoma/stolon dan diikuti pembesaran
hingga rizoma tersebut membengkak. Bentuk umbi tanaman kentang beragam,
mulai dari bulat, hingga berbentuk lonjong.
Tanaman kentang memiliki daun yang rimbun dan
terletak berselang-seling pada batang. Daun tanaman kentang berbentuk oval
dengan ujung meruncing dengan tulang daun menyirip dan berwarna hijau muda
hingga hijau tua. Batang tanaman kentang berbetuk segi empat atau segi lima
tergantung varietas kentang, tidak berkayu dan bertekstur sedikit keras.
Batangnya bercabang dan di setiap batang ditumbuhi daun yang rimbun. Batang di
bawah permukaan tanah (rizoma), umumnya disebut stolon yang berfungsi untuk
menimbun dan menyimpan produk fotosintesis dalam umbi yang membengkak di dekat
bagian ujung. Berdasarkan beberapa sumber, tanaman kentang ada yang berbunga,
ada pula yang tidak. Bunga tanaman kentang bergerombol membentuk tandan simosa,
memiliki lima lembar mahkota bunga yang menyatu dengan warna berkisar antar
putih hingga merah jambu dan keunguan. Bunga pada tanaman kentang tidak bermadu
dan biasanya mengalami penyerbukan silang oleh angin dan oleh serangga.
Umbi terbentuk dari cabang samping diantara
akar-akar. Proses pembentukan Umbi ditandai dengan terhentinya pertumbuhan
memanjang dari rhizome atau stolon, diikuti pembesaran sehingga rhizome
membengkak. Umbi berfungsi menyimpan bahan makanan seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
2.3. Tanah Andosol
Tanah ini disebut juga
tubuh tanah pegunungan tinggi, atau tropical
brown forest, yang mempunyai ketebalan solum tanah yang agak tebal, yaitu
100-225 cm. berwarna hitam, kelabu, sampai coklat tua, dengan horizon A-nya
jelas Nampak dari warna ini. Teksturnya adalah debu, lempung berdebu sampai
lempung, sedangkan strukturnya adalah remah.
Tanah Andosol ini sangat subur untuk ditanami dan
tanah ini bertekstur gembur hingga menyerupai lempung, bahkan di beberapa
wilayah, tanah ini bertekstur debu. Hal ini menjadi salah satu alasan petani
menyukai tanah Andosol ini. Tanah ini mudah saat diolah. Mudah untuk saat
dicangkul dan salah satu kelebihannya memiliki pori-pori tanah sehingga
sirkulasi udara mudah masuk kedalam akar-akar tanaman. Sehingga tanaman yang
ditanami memiliki kemungkinan panen yang lebih tinggi karena tumbuhan tersebut
memiliki pasokan udara yang cukup. Tanah Andosol ini biasanya digunakan sebagai
lahan perkebunan untuk menanam tanaman seperti the, kopi, pinus, dan lain-lain.
Hal ini dikarenakan tanah ini memiliki unsur hara sedang hingga rendah (N,P,
dan K). Selain sebagai lahan perkebunan, tanah Andosol ini juga dapat dipakai
sebagai lahan pertanian, biasanya dimanfaatkan untuk sawah, sayur-sayur, bunga
potong, dan juga palawija.
Bahan
induknya abu vulkanik atau tuf vulkan. Oleh sebab itu kandungan unsure hara
tanamannya adalah sedang sampai tinggi dengan kandungan nitrogen khususnya
biasanya tinggi. Kandungan organiknya umumnya tinggi sekali, yaitu antara
11-20%. Akan tetapi tanah ini sangat peka terhadap erosi. Dibalik kelebihannya
ini,, tentunya memiliki kekurangan tersendiri.